Sering diumpai
dalam berbagai kesempatan para praktisi maupu teknologi informasi yang keliru
mempergunakan istilah e-commerce dan e-business dalam presentasinya. Hal ini
sangat wajar karema selain disebabkan pleh banyaknya terori yang berkembang
sehubungan dengan kedua fenomena bisnis tersebut, kecepatan kemajuan teknologi
informasi semakin meluas dan mengaburkan arti dari e-commerce
dan e-business. Namun hampir semua
praktisi dan ahli bisnis maupun teknologi informasi spakat pada konsep yang
mengatakan bahwa domain e-business jauh
lebuh luas dibandingkan domain e-commerce.
Fenomena e-business tidak dapat
disangkal lagi telah menjadi trend
yang mewarnai aktivitas bisnis negara-negara maju maupun berkembang. Konsep baru
yang berkembang karena kemajuan teknologi informasi dan berbaagai paradikma
binis baru ini dianggap sebagai kunci sukses perusahaan di era informasi dan
masa-masa mendatang.
Ravi Kalakota
& Marcia Robinson mendeskripsikan bahwa ada 20 trend besar yang
mengendalikan organisasi untuk menjadi perusahaan dengan e-business.
Kategori Trend: Pelanggan
1. Pelayanan
yang cepat (faster service)
Pelanggan
memperhatikan waktu dari pelayanan sebagai alasan melakukan bisnis dengan suatu
perusahaan. Pelanggan membenci penundaan, atau menunggu untuk mendapat layanan.
Dengan adanya aplikasi dari e-business akan mempercepat pelayanan yang dapat
diberikan kepada konsumen
2. Swalayan (self-service)
Pemicu dari
motif swalayan sangatlah jelas. Keinginan konsumen dapat berbelanja kapan saja,
dimana saja, selama tersambung dengan internet. Waktu yang dihabiskan untuk
perjalanan ke mall berkurang, susahnya mencari tempat parkir, hingga kemacetan
lalu lintas.
3. Beragam
pilihan (more products choices)
Seiring
dengan meningkatnya daya dan perhatian konsumen, perusahaan berusaha
menyediakan berbagai variasi produk dan jasa, beserta kustomisasi produk.
4. Solusi
terintegrasi (integrated solutions)
Perubahan
selera konsumen dari yang sebelumnya “memilih yang terbaik” menjadi
terintegrasi. Konsumen tidak lagi butuh retail lain atau toko
lain yang memberikan yang terbaik, konsumen menginginkan layanan bisnis yang
terintegrasi model one-stop-shopping.
Kategori Trend: e-Service
1. Penjualan
& layanan (integrated sales & service)
Konsumen
sekarang menginginkan informasi yang cepat, akurat, konsisten dan mereka
mengharapkan layanan sebelum dan sesudah membeli. Layanan kepada konsumen harus
dimulai sebelum membeli dan melekat pada setiap interaksi perusahaan dengan
konsumen atau calon konsumen.
2. Dukungan
yang tanpa celah (seamless support)
Membuat
layanan konsumen yang mudah dan berorientasi terhadap solusi adalah sebuah trend
yang sangat penting dalam bisnis. Pada bisnis yang berfokus kepada konsumen,
seorang manajer harus memahami, bahwa konsumen menghargai waktu mereka, dan
konsumen semakin tidak toleran terhadap layanan yang kurang memuaskan.
Perusahaan perlu mengadopsi aplikasi layanan konsumen yang terintegrasi yang
menangkap data tentang relasi terhadap seluruh pelanggan.
3. Jasa
pengantaran yang nyaman dan persyaratan yang fleksibel (flexible
fullfilment & convinient service delivery)
Konsumen
menginginkan semua serba cepat. Jadwal yang padat pada rutinitas konsumen
memaksa perusahaan untuk memproduksi produk dan layanan yang inovatif.Supply
Chain Management adalah solusi, lebih dekat kepada konsumen,
mengurangi pemborosan dalam supply chain (waktu, persediaan,
dsb), akses informasi real-timedengan konsumen, dan membentuk
rekanan dengan koordinasi virtual.
4. Meningkatkan
keterbukaan proses bisnis (increased process visibility)
Process
visibility berarti menyediakan konsumen terhadap akses yang akurat, terhadap
informasi waktu tentang status order, penetapan harga produk, dan ketersediaan
produk. Meningkatkan keterbukaan mempunyai dampak yang signifikan dalam
menciptakan permintaan (demand), sebagaimana memberi dampak yang
sama dengan mempertahankan konsumen.
Kategori Trend: Organisasi
1. Pemberdayaan
dari luar atau Alih Daya (outsourcing)
Iklim bisnis
modern menginginkan perusahaan untuk lebih fleksibel agar dapat bertahan.
Fleksibilitas terkadang tercermin pada keputusan perusahaan untuk melakukanoutsourcing terhadap
beberapa proses bisnis. Outsourcing memberikan fondasi atas
penciptaan perusahaan virtual, inti dari konsep e-business.
2. Kontrak
produksi (contract manufacturing)
Trend
terhadap speliasi mengharuskan perusahaan untuk berfokus dengan hal yang
terbaik yang dapat dilakukan. Tujuan dari perusahaan untuk memindahkan dari
fokus terhadap modal atau asset-intentsive (manufacturing),
ke fokus terhadap pengetahuan dan marketing-intensive (marketing).
Untuk mencapai pemanfaatan aset yang lebih baik, perusahaan menggunakan
teknologi untuk memisahkan marketing dari manufacturingsecara
global.
3. Distribusi
virtual (virtual distribution)
Jalur
distribusi baru telah muncul yaitu distribusi virtual. Perusahaan semacam ini
menyatukan informasi marketing dan produk lalu membuat sebuah pasar efisien
yang sebelumnya tersebar di berbagai tempat. Dengan menggabungkan mekanisme
distribusi dan transaksi untuk menguasai suatu pasar, distributor virtual
memanfaatkan kemampuan web dalam menciptakan suatu pasar efisien yang tidak
hanya dapat menghubungkan pembeli dan penjual, namun juga teknologi, informasi,
dan aktivitas dagang.
Kategori Trend: Tenaga Kerja
1. Mempekerjakan
yang terbaik (hiring the best and brightest)
Perusahaan
besar yang mulai merambah e-commerce mengalami kesulitan untuk merekrut
karyawan yang berbakat. Perusahaan harus dapat memanfaatkan penggunaan
teknologi sebaik mungkin untuk menarik dan merekrut para kandidat berbakat.
2. Mempertahankan
karyawan berbakat (keeping talented employees)
Mempertahankan
budaya kerja yang dapat mengarahkan pada kesuksesan dan inovasi bukan lagi
suatu syarat yang harus dipenuhi untuk perusahaan, melainkan suatu keharusan
dalam dunia e-business. Cara kuno dalam memerintah dan mengontrol
para karyawan yang berbakat tidak lagi diinginkan. Keterbukaan jalur karir dan
transparansi sangat dinantikan oleh para karyawan.
Kategori Trend: Teknologi Perusahaan
1. Aplikasi
perusahaan yang terintegrasi (integrated enterprise applications)
Integrasi
adalah bagian yang sulit. Selama beberapa dekade telah ditunjukkan bahwa
perusahaan yang menginginkan optimasi proses bisnis akan melakukan integrasi
dalam segala fungsi. Dan hal ini akan terus berlanjut ke masa depan,
paket-paket software untuk integrasi perusahaan pun telah banyak bermunculan
seperti SAP dan PeopleSoft yang membantu perusahaan dalam proses integrasi
tidak hanya pada fungsi perusahaan, namun juga dengan pihak eksternal yang
berhubungan dengan perusahaan, seperti supplier, partner,
dan pelanggan.
2. Integrasi
saluran (multichannel integration)
Integrasi
layanan berarti menyediakan standar layanan pelanggan berkualitas tinggi
disemua saluran. Pelanggan tidak peduli di saluran mana akan berhubungan dengan
perusahaan mereka menginginkan layanan dengan kualitas yang sama karena itu
integrasi saluran merupakan suatu hal yang penting. Integrasi saluran (multichannel
integration) merupakan suatu yang penting, karena adanya distribusi
informasi tentang bisnis dan transaksi yang akan memberikan kemudahan untuk
berbagai pelanggan, dimana saja, kapan saja.
3. Aplikasi
penghubung (middleware)
Untuk
mempertemukan bisnis dan teknologi terkadang diperlukan suatu aplikasi
penghubung (middleware), beberapa sebab diperlukannya aplikasi
penghubung antara lain karena sistem lama yang tidak memungkinkan atau sulit
untuk diganti sehingga diperlukan aplikasi penghubung antara sistem lama dengan
sistem baru yang akan dipasang.
Kategori Trend: Teknologi Umum
1. Aplikasi
web nirkabel (wireless web applications)
Bisnis di
masa depan lebih berbentuk mobile, terintegrasi dan personal.
Dengan semakin menjamurnya infrastruktur nirkabel, era baru pemanfaatan
berbagai gelombang udara untuk melakukan bisnis antara konsumen dan perusahaan.
Aplikasi wireless yang begitu nyaman, mudah dan bermanfaat ini akan banyak
membantu dalam mengatur bisnis, mengelola jadwal pribadi, pengiriman e-mail,
telepon, hingga mencari restoran yang terbaik tanpa berjalan kaki. Permintaan untuk
lebih mobile, dan produktif dengan didukung dengan teknologi
nirkabel akan menciptakan permintaan yang cukup besar terhadap aplikasi
nirkabel.
2. Aplikasi
informasi dan komputer tangan (handheld computing & information
appliances)
Industri
aplikasi informasi dan komputer tangan telah tumbuh dengan pesat. Para konsumen
meminta akses informasi yang lebih mudah, lebih kritis, personal, dan
profesional. Peningkatan kebutuhan untuk produktivitas dan konektivitas ”kapan
saja , dimana saja” telah memberikan jalan pada alat-alat komunikasi yang mudah
digenggam.
3. Konvergensi
infrakstruktur (infrastructure convergence)
Trend besar
dalam infrastruktur untuk e-business adalah penggabungan dari
berbagai data dan jaringan. Telepon, TV, nirkabel, dan komputer saat ini
merupakan aplikasi yang terpisah satu sama lain, sebuah sistem yang berdiri
sendiri. Hal tersebut sebenarnya dapat digabunggkan dengan menggunakan jaringan
berbasis Internet Protocol (IP), sehingga semua sistem dapat
tergabung menjadi satu agar dapat berbagai informasi dengan lebih cepat dan
murah.
4. Penyedia
jasa aplikasi (application service provider)
Pengambilan
keputusan dalam penggunaan aplikasi informasi perusahaan telah berkembang, yang
dulunya make versus buy, sekarang berubah menjadi make
versus buy versus rent. Kebanyakan perusahaan yang ingin
mengimplimentasikan aplikasi internet harus merancang aplikasi sendiri atau
memodifikasi dari paket yang telah ada, sehingga menyebabkan implementasi
menjadi sangat mahal. Trend ASP (Application Service Provider) menciptakan
sebuah kesempatan dalam pasar bagi yang dapat menyediakan satu sumber solusi
yang dapat mengkombinasikan berbagai software hardware dari supplier,
integrasi sistem, dan komunikasi berbasis internet dalam satu
layanan yang terintegrasi.
Dalam dunia e-business,
inovasi berarti mengenali trend dan memanfaatkannya terlebih dulu. Dua puluh
trend yang telah dijabarkan mengandung empat ancaman umum, yaitu:
1.
Kenyamanan (convinience)
Trend ini berdampak pada perilaku swalayan konsumen
dan kemudahan penggunaan
2.
Keefektifan (effectiveness)
Trend ini berdampak pada lingkungan dan pelanggan
perusahaan
3.
Efisiensi (efisiensi)
Trend ini berdampak pada struktur internal perusahaan
dan aktivitas operasi perusahaan
4.
Integrasi (integration)
Trend ini berdampak pada konsolidasi model one-stop-shopping
Tujuan jangka panjang semua bisnis
adalah keefektifan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Sayangnya, kebanyakan
perhatian dan waktu manajemen lebih banyak tersita pada desain internal agar
operasional sehari-hari perusahaan lebih efisien.
Tantangan Dalam Mengaplikasikan E-Business
1. Globalisasi Ekonomi
Dalam pasar global, pesaing datang dari berbagai negarayang berbeda.
Sudah siapkah anda menghadapi persiangan seperti ini? Sudah siapkah bisnis yang
ada menghadapi era teknologi modern?
1. Tantangan Sosial
a. Pemulihan Ekonomi
Pemulihan ekonomi saat ini didorong oleh dua faktor utama yaitu
pengingkatan kebutuhan terhadap barang-barang konsumi serta penurunan inflasi
dan suku bunga.
b. Wanita di Dunia Kerja
Secara kultur, Indonesia termasuk negara yang tidak memiliki tingkat
maskulinitas tinggi hanya 46M. (Penelitian: Noe et.all, 1994). Maraknya
pemimpin wanita yang naik pentas snagat boleh jadi membawa angin baru. Dengan
keluwesannya, negosiasi tampaknya akan lebih mewarnai gaya kepemimpinan mereka.
Gaya keibuan boleh jadi akan bertransformasi menjadi ilmu kapas ; ringan dan
lembut, tapi bisa menjadi padat dan tidak mudah koyak.
c. Isu link and Match
Link and match adalah kondisi yang menggarmbarkantingkat kesesuaian
antara dunia pendidikan dan dunia kerja.
d. Diversitas
Indonesia memiliki berbagai macam suku dan adat istiadat yang tentunya
memiliki kebiasaan dan nilai-nilai yang berbeda pula dengan satu sama lain.
e. Konflik Nilai
Perbedaan nilai dapat terjadi karena berbagai hal, antara lain karena
faktor usia. Perbedaan nilai tersebut antara lain :
- Genarasi Baby Boomers
- Baby Bustersf.
Etika Bisnis Sustainable development maupun green business merupakan
isu yang semakin berkembang. Ecolabeling merupakan salah satu contoh usaha
masyarakat untuk menyelamatkan lingkungan dari ancaman dunia bisnis. Dunia
bisnis juga harus berfungsi sosial dan dioperasikan dengan mengindahkan
etika-etika yang berlaku di masyarakat.
3. Tantangan Kualitas
Kualitas yang merupakan kunci utama yang harus dimiliki
persuahaan-perusahaan Indonesia untuk bersaing di pasar internasional.
Penekanan kualitas pada hakikatnya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
- Penekanan teknis atau manufaktur. Secara teknis, produk dikatakan kerkualitas jika telah memenuhi
spesifikasi tertentu.
- Penekanan pada konsumen. Dipandang dari sisi konsumen, produk dikatakan berkualitas jika produk
tersebut mampu memenuhi kebutuhan konsumen.
4. Tantangan Teknologi
Perubahan teknologi yang sangat cepat harus diimbangi perusahaan dengan
menynediakan karyawan yang terampil, memiliki kapasitas, serta kemauan belajar
yang tinggi.
referensi:
http://www.academia.edu/6435131/KAJIAN_TENTANG_PERKEMBANGAN_E-BUSINESS_TERHADAP_PRAKTIK_BISNIS
http://bungaprtw.blogspot.com/search/label/KULIAH%20E-BUSINESS
http://igun2345.blogspot.com/2014/12/trend-dan-tantangan-e-business.html