Rabu, 08 Oktober 2014

B2B ( Bussiness to Bussiness )

Model BisnisB2B ( Bussiness to Bussiness )
E-Commerce Business to Business (B2B) adalah transaksi-transaksi antara bisnis yang dilakukan secara elektronik melalui internet, intranet, atau jaringan privat; juga dikenal sebagai eB2B (elektronic B2B atau hanya B2B)


EDI itu sendiri adalah singkatan dari Electronic Data Interchage yang merupakan sebuah metode pertukaran dokumen bisnis antar aplikasi komputer - antar perusahaan / instansi secara elektronis dengan menggunakan format standar yang telah disepakati oleh pihak terkait.

Transaksi dan aktivitas E-Commece Business to Businness antara lain :
  1. Sell-side (Satu penjual, banyak pembeli)
    Contoh : sell-com classified Buy-side (Satu pembeli, banyak penjual)
  2. Buy-side (Satu pembeli, banyak penjual)
    Contoh : Pertamina E-procurement
  3. Exchange/virtual market (Banyak pembeli, banyak penjual)
    Contoh : Ipowerb2b.com
  4. Peningkatan rantai pasokan dan collaborative commerce

 Beberapa Karakteristik B2B adalah: 

a.       Trading partners yang sudah diketahui dan umumnya memiliki hubunga(relationship) yangcukup lama. Informasi hanya dipertukarkan dengan partnetersebut. Dikarenakan sudahmengenal lawan komunikasi, maka jenis informas  yang dikirimkan dapat disusun sesuai dengankebutuhan dan kepercayaan (trust).

b.      Pertukaran data (data exchange) berlangsung berulang-ulang dan secara berkalamisalnya setiaphari, dengan format data yang sudah disepakati bersama. Dengakata lain, servis yangdigunakan sudah tertentu. Hal ini memdahkan pertukaradata untuk dua entiti yang menggunakan standar yang sama.

c.     Salah satu pelaku dapat melakukan inisiatif untuk mengirimkan data, ti-dak harumenunggu partnernya.
d.    Model yang umum digunakan adalah peer-to peer, dimana processing intelligence dapatdidistribusikan di kedua pelaku bisnis


Tipe material yang diperdagangkan diklasifikasiakan menjadi 3 material yaitu :
1.       Material langsung: Material yang digunakan dalam proses produksi produk, misalnya kertas untuk buku, besi untuk mobil.
2.      Material tidak langsung: Material yang digunakan untuk mendukung proses produksi, misalnya bohlam, peralatan kantor.
3.      MRO (maintenance, repair, operation): Material tidak langsung yang digunakan dalam aktivitas-aktivitas yang mendukung proses produksi.

Manfaat dalam penerapan B2B antara lain :
1.       Mengurangi penggunaan kertas dan biaya-biaya yang bersangkutan (administrasi, pencarian, penjualan, pemeliharaan sediaan, dll)
2.      Mengurangi kesalahan-kesalahan manual, waktu transaksi, & jumlah sediaan di gudang
3.      Meningkatkan fleksibilitas (JIT), produktivitas, dan kolaborasi.
4.      Konfigurasi dan kustomisasi produk menjadi lebih mudah
5.      Customer service yang efisien
6.      Katalog online yang interaktif

Hambatan yang dimiliki oleh B2B antara lain :
1.       Konflik antar agen
2.      Operasi private & public exchanges
3.      Private : Masalah monopoli
4.      Public : Keterbukaan informasi
5.      Disintermediasi adalah perubahan investasi dari lembaga keuangan yang yield-nya rendah ke investasi yang memberikan yield yang lebih besar.
6.      Potensi kehilangan pelanggan lebih besar karena penjual tidak bertemu dan bertatapan muka secara langsung dengan pembelinya

Contoh-contoh website E-Commerce Business To Business (B2B) :
1.       http://www8.hp.com
4.      http://www.ford.co.id

Contoh Website E-Commerce yang berbentuk B2B adalah
 http://www.alibaba.com
Yaitu penjualan produk / jasa antar perusahaan atau antar badan bisnis.
Karakteristik transaksi B2B (Business to Business) pada umumnya :
1.     Penjualan barang / jasa dalam jumlah yang banyak atau borongan.
2.   Biasanya dengan harga yang khusus / lebih murah, karena pembelian   dilakukan dengan jumlah banyak guna dijual kembali.
3.     Koneksi on-line antara vendor dengan pembeli.

Keuntungan B2B
1.          Pencapaian kesempatan berkompetisi secara nyata :
2.          Produktivitas kerja yang besar dan postensial.
3.          Penghematan waktu dalam melakukan transaksi.
4.          Berkurangnya biaya yang harus dikeluarkan
   (Proses yang cepat, transparan, dan harga yang lebih murah)
5.          Pengurangan biaya atau pengeluaran






Sumber: 
http://catatandhan.blogspot.com/2013/12/business-to-business-b2b.html 

Senin, 06 Oktober 2014

e-goverment

E-GOVERNMENT

Pemerintahan elektronikataue-government (berasal dari kata bahasa inggrise electronics government, juga disebut e-gov,digital government, online government atau dalam kontek tertentu transformational government) adalah penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan dengan pemerintahan. e-Government dapat diaplikasikan pada legislatif, yudikatif, atau administrasi publik, untuk meningkatkan efisiensi internal menyampaikan pelayanan publik, atau proses kepemerintahan yang demokratis. Model penyampaian yang utamadalah Government-to-Citizen atau Government-to Customer (G2C), Government-to-Business (G2B) serta Government-to Government (G2G). Keuntungan yang paling diharapkan dari e-government adalah peningkatan efisiensi, kenyamanan, serta aksesibilitas yang lebih baik dari pelayanan publik.

MANFAAT
 
Disamping prestasi pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintah yang lebih baik sejak reformasi, tentunya penerapan e-government ini dapat memberikan tambahan manfaat yang lebih kepada masyarakat.
1.    Memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah kepada para stakeholder-nya (masyarakat, kalangan bisnis, dan industri) terutama dalam hal kinerja efektivitas dan efisiensi di berbagai bidang kehidupan bernegara.
2.    Meningkatkan transparansi, kontrol, dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka penerapan konsep Good Governance di pemerintahan (bebas KKN).
3.    Mengurangi secara signifikan total biaya administrasi, relasi, dan interaksi yang  dikeluarkan pemerintah maupun stakeholder-nya untuk keperluan aktivitas sehari-hari.
4.    Memberikan peluang bagi pemerintah untuk mendapatkan sumber-sumber pendapatan baru melalui interaksinya dengan pihak-pihak yang berkepentingan.
5.    Menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru yang dapat secara cepat dan tepat menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi sejalan dengan berbagai perubahan global dan trend yang ada.
6.    Memberdayakan masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai mitra pemerintah dalam proses pengambilan berbagai kebijakan publik secara merata dan demokratis.

PELAKSANAANNYA DI INDONESIA
 

            Meskipun tidak secanggih Belanda, sesungguhnya e-Government bukanlah barang baru di Indonesia. Ia diperkenalkan pertama kali di Nusantara ini pada tahun 2000 ditandai dengan dibentuknya Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI) melalui Keputusan Presiden No.50 tahun 2000 tentang Tim Koordinasi Telematika Indonesia. Tim ini mempunyai tugas-tugas pokok sebagaimana dijabarkan dalam Instruksi Presiden Nomor 6 tahun 2001 tentang Pengembangan dan Pendayagunaan Telematika di Indonesia sebagai berikut: mengkoordinasikan perencanaan dan memelopori program aksi dan inisiatif untuk meningkatkan perkembangan dan pendayagunaan teknologi telematika di Indonesia, serta memfasilitasi dan memantau pelaksanaannya;
memperkuat kemampuan menggalang sumber daya yang ada di Indonesia guna mendukung keberhasilan pelaksanaan semua arah pengembangan dan pendayagunaan teknologi telematika, serta melaksanakan forum untuk membangun konsensus antar pihak-pihak terkait di sektor pemerintah dan swasta baik di tingkat internasional maupun regional, serta mengakses pengalaman internasional dalam mengembangkan sistem infrastruktur informasi nasional untuk menstimulasi perkembangan telematika, mendapatkan dukungan teknis, pembiayaan dan dukungan lainnya secara terpadu.
             Sesuai Inpres nomor 6 tahun 2001 tersebut, guna menunjang pelayanan masyarakat dengan berbasis pada teknologi informasi, pemerintah meluncurkan program G-Online, singkatan dari Government On-line. G-Online adalah program pemerintah untuk mensukseskan pelayanan kepada masyarakat melalui media internet. Beberapa kelebihan dari pelayanan yang berbasis internet adalah sebagai berikut:
Transparansi, karena informasi pelayanan dapat diakses oleh siapa saja, kapan saja dan di mana saja. Informasi yang disajikan berupa jenis layanan yang diberikan, prosedur baku yang harus dipenuhi, serta yang paling penting adalah adanya informasi tentang biaya yang harus dibayarkan oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut.
            Mengurangi kolusi, karena dengan adanya media layanan secara on-line, masyarakat pengguna jasa tidak perlu lagi bertatap muka dengan petugas pelayanan sehingga mencegah terjadinya kesepakatan-kesepakatan di luar ketentuan yang berlaku.
            Selain itu, oleh karena informasi biaya sudah secara transparan dapat diketahui oleh masyarakat, pembayaran pun harus dilakukan melalui rekening resmi yang telah tersedia sehingga masyarakat tidak perlu membayar biaya lebih dari ketentuan yang ada. Layanan non-stop 24 jam. Layanan secara on-line dapat dilakukan selama 24 Jam sehari  dan 7 hari dalam seminggu tergantung pada kondisi dan situasi masing-masing individu pengguna jasa.
Efisiensi, karena pelayanan yang dilakukan secara online akan menghemat penggunaan kertas dan alat tulis kantor lainnya.
            Saat ini, berdasarkan pemaparan Direktur e-Government dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Firmansyah Lubis , pemerintah tengah mengembangkan Government Service Bus (GSB) untuk menghubungkan server-server K/L/Pemda guna proses integrasi data pada berbasis Nomor Induk Pegawai (NIP) dari Badan Kepegawaian Negara (BKN), Nomor Induk Kependudukan (NIK) dari server Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri), dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dari server Kementerian Keuangan. Proses integrasi data ini menggunakan aplikasi siMANTRA (Aplikasi Manajemen Pertukaran Data Pemerintahan) dan PNSbox (Private Network Security) yang diinstal di data center K/L/D untuk keamanan dan privasinya. Meskipun infrastruktur interkoneksi telah disediakan oleh KemKominfo, akan tetapi belum ada MoU antara K/L/D terkait sehingga belum dapat dilakukan penggalian data dan informasi antar sistem guna proses integrasinya.
 
KENDALA
 
Salah satu kendala utama dalam pelaksanaan e-government adalah kurangnya ketersediaan infrastruktur telekomunikasi. Jaringan telepon masih belum tersedia di berbagai tempat di Indonesia. Biaya penggunaan jasa telekomunikasi juga masih mahal. Harapan kita bersama hal ini dapat diatasi sejalan dengan perkembangan telekomunikasi yang semakin canggih dan semakin murah. Kendala lainnya adalah masih banyaknya penyelenggara pelayanan publik baik di pusat maupun daerah yang belum mengakomodir layanan publiknya dengan fasilitas internet. Terutama pada institusi pusat dengan unit pelaksana teknisnya dan juga dengan institusi lain dengan item pelayanan yang sama (G2G= government to Government). Dengan kata lain hal ini belum terkoordinir dengan baik dan masih kuatnya kepentingan di masing-masing sektor.

contoh e-goverment di negara-negara maju:



Rabu, 01 Oktober 2014

B2B

Business To Consumer (B2c)

Pengertian B2B:
1.    Suatu proses yang terjadi apabila suatu perusahaan atau organisasi menjual produk atau jasa      pada pelanggan-nya melalui jaringan internet (secara online).
2.    Menurut Munir Fuady, Business to Consumer (B2C) adalah transaksi ritel dengan pembeli          individual.
3. Menurut Onno W. Purbo, Business to Consumer (B2C) adalah mekanisme toko online (elektronic  shopping mall), yaitu transaksi antara e-merchant dengan e-customers.

Karakteristik B2B:
1.  Terbuka untuk umum, dimana informasi disebarkan untuk umum.
2.  Servis yang diberikan bersifat umum dengan mekanisme yang dapat digunakan oleh banyak orang. contohnya: karena sistem WEB sering digunakan maka servis diberikan dengan menggunakan basis WEB.
3.  Servis diberikan berdasarkan permohonan  dalam kondisi ini, customers memberikan suatu ide (inisiatif) dan produser harus siap memberikan respon sesuai dengan permohonan.
4.  Transaksi sederhana

Perkembangan Business to Consumer (B2C):
Pada awalnya Internet belum menyediakan layanan untuk bertransaksi dengan konsumen. Pada tahun 1984, diciptakan sistem transaksi perbankan secara online oleh AT&T, tetapi tidak berhasil dikarenakan infrastruktur yang tidak memadai. Pada tahun 2000 diperkenalkan situs belanja online yang bernama Amazon.com.
Setelah saat itu, mulai banyak bermunculan situs-situs belanja/transaksi online yang mengusung prinsip Business to Consumer (B2C).

Tantangan Utama dalam Business to Consumer (B2C):
1.         Membangun privasi dan kepercayaan pada konsumen
2.         Menciptakan ketergantungan dan loyalitas
3.         Kelengkapan, keragaman dan ketersediaan barang dan jasa.

Pelayanan Business to Consumer (B2C):
1.         Memuat contoh produk yang dijual beserta informasinya.
2.         Melakukan transaksi penjualan barang.
3.         Melakukan transaksi pembayaran barang.
4.         Melakukan transaksi pengiriman barang.
5.         Membuat berita-berita terbaru tentang produk.
6.         Menginformasikan lokasi penjualan dan layanan.
7.         Memberikan service secara lengkap.

Produk Business to Consumer (B2C)
1.       Produk Digital (Soft Goods), seperti lagu, album, film, program komputer, update dan jasanya.
2.       Produk Fisik (Hard Goods)merupakan suatu produk yang tidak dapat dikonsumsi sesegera mungkin (secara langsung) setelah diunduh. Contoh: DVD, kaset dan lain sebagainya.

Klasifikasi Business to Consumer (B2C)
Secara umum, tipe Business to Consumer (B2C) terbagi menjadi 4 klasifikasi, yaitu:
1.      Auction Store
Tempat untuk memberikan pelayanan dalam bidang perdagangan. Misalnya untuk pengiklanan produk perusahaan, cara pembayaran dan sebagainya. Contoh: www.ebay.com , www.swinde.com
2.      Online Store
Tempat untuk menjual atau membeli secara digital dengan memilih, memesan barang lewat internet tanpa harus bertatap muka dengan penjual secara langsung maupun barang yang ingin dibeli. Contoh: www.Amazon.com , www.tokopedia.com
3.      Online Service
Tempat untuk meminta informasi dan service lain dari perusahaan dengan cepat dan mudah atau dapat melakukan proses jual beli, misalnya jasa tiket perjalanan, jasa service dan lain-lain. Contoh: www.wotif.com , www.airasia.com , www.bliztmegaplex.com
4.      Other Service
Layanan yang menyediakan fasilitas untuk penjualan produk dan jasa diluar klasifikasi yang telah dijabarkan sebelumnya. Contoh:  www.kaskus.us , www.facebook.com

No
Keuntngan
Kelemahan
*      (B2C) bagi Perusahaan

1
1.      Dapat mempromosikan produk mereka secara luas.
Produk yang kita order tidak dapat kita lihat secara langsung dan kita teliti (periksa) lebih lanjut.
2
Dapat melayani transaksi selama 24 jam penuh tanpa terganggu waktu libur ataupun break.
Produk yang kita lihat di website, terkadang tidak sesuai seperti aslinya. Maksudnya ada perbedaan bentuk, warna, ukuran dan lain sebagainya.
3
Dapat langsung berinteraksi dengan customers tanpa perantara.

4
2.      Dapat meminimalkan cost yang dikeluarkan.

*      (B2C) bagi customers

1
Dapat melakukan pembelanjaan dengan mudah

2
1.      Memiliki banyak pilihan dan waktu utnuk menentukkan yang disukai.